Kayangan Api
						Kawasan Api Abadi 
Kayangan lebih dikenal 
dengan nama Kayangan 
Api, merupakan suatu 
lokasi wisata yang bernilai 
tinggi, baik berupa bernilai 
budaya maupun bernilai 
sebagai kawasan wisata 
berbasis migas. Penemuan benda peninggalan pada masa lampau disekitar kawasan Api Abadi Kayangan 
seperti struktur bata, fragmen tembikar dan logam, yang bernilai sejarah kebudayaan. 
Proses penemuaan benda-benda tersebut telah dilakukan dalam kegiatan Ekskavasi 
Arkeologi yang telah dimulai sejak tahun 2010 oleh Dr. Ali Akbar dan tim serta dilanjutkan 
pada tahun 2011 oleh tim peneliti dari Departemen Arkeologi  Fakultas Ilmu Pengetahuan 
Budaya (FIB) Univeritas Indonesia (UI).Selain bernilai budaya 
kawasan Api Abadi 
Kayangan juga bernilai 
sebagai kawasan Wisata 
Alam berbasis energi yang 
tak terbarukan, yaitu 
berupa Api Abadi dan Air 
“Blukutuk”. Fenomena 
tersebut sebenarnya 
berasal dari gas alam dari 
dalam bumi yang keluar ke 
permukaan melalui rekahan 
pada lapisan batuan dan 
apabila terkena percikan api 
maka akan menyala. 
Penemuan gas alam juga 
telah dengan terdapatnya 
simbol sumur gas pada 
Peta Geologi Lembar 
Bojonegoro, Jawa Timur. 
Lokasi sumur gas tersebut 
berada disebelah Utara dari 
situs Api Abadi, yang 
diindikasikan sumur 
tersebut telah dilakukan 
pemboran pada zaman 
Belanda.